Saraf terjepit adalah salah satu gangguan saraf yang cukup umum. Penyebab saraf terjepit atau dikenal juga sebagai kecetit datang dari berbagai faktor, antara lain usia, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi medis tertentu. Penting untuk diingat bahwa pengobatan untuk kondisi ini tak bisa dilakukan secara sembarangan, karena langkah-langkah yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada saraf.
Apa itu Saraf Terjepit?
Saraf terjepit adalah ketika saraf-saraf kita merasakan tekanan berlebihan dari jaringan di sekitarnya, seperti otot dan tulang. Ini bisa terjadi di mana saja dalam tubuh, dari tulang belakang hingga pergelangan tangan. Yang paling sering dirasakan oleh penderitanya adalah rasa nyeri yang terkonsentrasi di area yang terkena gangguan tersebut.
Penyebab Saraf Terjepit
Saraf terjepit terjadi ketika saraf mengalami tekanan berlebihan dari jaringan sekitarnya, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, kelebihan berat badan, radang sendi, cedera olahraga, pengangkatan beban yang salah, kurangnya aktivitas fisik, dan gerakan tubuh berulang. Akibat tekanan ini, saraf tidak dapat berfungsi secara normal, menyebabkan rasa nyeri yang dapat mengganggu kehidupan sehari hari.
Ciri-ciri saraf kejepit
Gejala saraf kejepit umumnya muncul secara perlahan bahkan terkadang hilang lalu muncul lagi. Tingkat keparahan gejalanya juga tergantung posisi terjadinya. Berikut ini beberapa gejala umum saraf kejepit yang harus Anda ketahui:
Pengobatan syaraf kejepit
Gejala dari saraf terjepit dapat diredakan melalui berbagai opsi pengobatan yang sesuai. Pilihan pengobatan meliputi obat-obatan, terapi, dan operasi.
Obat-obatan mungkin merupakan langkah awal dalam mengatasi saraf terjepit. Dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit ringan hingga sedang. Jika gejala tidak mereda, dokter dapat memberikan suntikan kortison di sekitar daerah saraf tulang belakang. Selain itu, pelemas otot atau bahkan opioid jangka pendek mungkin dipertimbangkan bila obat-obatan lain tidak efektif.
Fisioterapi dapat membantu saraf kejepit dengan membantu meregangkan sendi dan memperkuat otot. Karena tujuan fisioterapi tergantung pada tingkat cedera masing-masing kasus, keterlibatan pasien selama terapi harus aktif dan konsisten. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dilakukan untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, megevaluasi dan memperbaiki postur, mengurangi gejala klinis rasa sakit, kesemutan serta mati rasa.
Namun, dalam beberapa kasus, operasi bisa menjadi solusi yang diperlukan untuk mengatasi saraf terjepit. Dokter akan mempertimbangkan tindakan bedah jika metode pengobatan lainnya tidak berhasil dalam mengatasi gejala seperti nyeri yang tak terkontrol, mati rasa, kelemahan, kesulitan berdiri atau berjalan, serta masalah pengendalian kandung kemih atau usus. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala saraf terjepit, sehingga dapat memperoleh perawatan yang sesuai.
Untuk menangani syaraf kejepit ada baiknya menghubungi profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan akurat, hubungi Physiorehab untuk mendapatkan penanganan profesional untuk syaraf kejepit yang tepat!