Tulang adalah elemen krusial dalam tubuh manusia, memberikan struktur, dukungan, dan perlindungan untuk organ-organ vital. Meski begitu, tulang juga rentan terhadap masalah kesehatan, seperti pengapuran dan pengeroposan tulang. Walaupun kedua kondisi ini terdengar mirip, sebenarnya mereka memiliki perbedaan dalam penyebab, gejala, dan cara penanganannya.
Pengapuran tulang adalah proses di mana kalsium menumpuk secara berlebihan dalam jaringan tulang. Ini bisa terjadi sebagai respons alami tubuh terhadap peradangan atau cedera. Pengapuran tulang juga dapat terjadi dalam pembuluh darah atau organ tubuh lainnya.
Pengapuran tulang seringkali muncul tanpa gejala yang jelas. jika penumpukan kalsium membuat tonjolan tulang bersentuhan atau menekan saraf, gejala seperti nyeri, bengkak, sendi terasa kaku, mati rasa, kram, atau kesemutan dapat muncul.
Pengelolaan pengapuran tulang tergantung pada penyebabnya. Penggunaan anti inflamasi atau pengobatan untuk mengurangi peradangan bisa membantu mengurangi penumpukan kalsium. Pada kasus yang parah, intervensi medis atau pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah.
Pengeroposan tulang umumnya dipicu oleh kerusakan jaringan tulang, yang mengakibatkan penipisan dan penurunan massa tulang. Akibatnya, hubungan antar tulang terpengaruh, menyebabkan rasa sakit saat bergerak karena penurunan massa tulang dan keropos.
Pengeroposan tulang dapat membuat tulang menjadi lebih rentan patah, terutama di daerah pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang, karena tulang menjadi lebih rapuh. Seseorang yang mengalami pengeroposan tulang juga mungkin mengalami penurunan tinggi badan dan bungkuk. Terkadang, tulang yang terpengaruh dapat menimbulkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan.
Meskipun pengapuran dan pengeroposan tulang memberikan dampak signifikan pada kesehatan tulang, keduanya memiliki perbedaan dalam mekanisme, penyebab, gejala, dan pengelolaannya. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau pengelolaan yang sesuai dengan kondisi yang dialami.
Dalam kasus osteoartritis, fokus diberikan pada latihan yang dapat membantu menjaga kesehatan sendi dan otot seseorang. Ini termasuk latihan kekuatan otot untuk menjaga kekuatan otot di sekitar sendi, peregangan untuk mempertahankan kelenturan sendi, latihan keseimbangan dan koordinasi untuk stabilitas, aktivitas aerobik ringan seperti berjalan atau berenang untuk menjaga kardiovaskular tanpa memberikan tekanan berlebih pada sendi dan mengurangi peradangan pada sendi yang akan membuat gejala atau grade osteoartritis tetap stabil atau membaik.
Sementara itu, untuk osteoporosis, perhatian difokuskan pada latihan yang memperkuat tulang dan meningkatkan keseimbangan untuk mengurangi risiko patah tulang. Ini mencakup latihan kekuatan dengan beban ringan hingga sedang, latihan keseimbangan dan stabilitas untuk meningkatkan kestabilan, aktivitas berbobot seperti berjalan cepat atau bersepeda untuk memperkuat tulang, dan latihan peregangan dan fleksibilitas untuk menjaga kelenturan dan mencegah kekakuan.
Dengan pemahaman terhadap perbedaan kondisi dan penyesuaian program latihan sesuai dengan kebutuhan pribadi, seseorang dapat memaksimalkan manfaat kesehatan tulang mereka dengan berkonsultasi dengan fisioterapis yang terpercaya.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar pengapuran sendi, atau pengeroposan tulang, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui kontak yang tersedia. Kami siap memberikan konsultasi tambahan untuk membantu Anda memahami kondisi Anda secara lebih rinci. Tim kami akan dengan senang hati memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk memulai proses pemulihan Anda.